Semarang, 7 Juli
2012
Yth.
Ayahanda Agus
Saptaji
di Sumber,
Cirebon
Tempo hari saya selalu menanyakan kabar
bapak ke ibu… Ibu menceritakan ke saya
tentang apa yang bapak rasakan tentang pilihan saya…
Ibu selalu mengatakan : “Bapak masih
marah dan sedikit kecewa… “ itulah jawaban ibu yang sering saya dengar, setiap
kali menanyakan hal itu…
Setiap hari waktu saya cukup banyak
tersita memikirkan ini… ini memang berat bagi saya.. orang yang benar-benar
jadi panutan saya, marah ke saya..karena saya mengambil langkah yang menurutnya
salah…
“ Bapak ini pilihan fikri, ini jalan
hidup fikri, Insya Allah… fikri akan tanggung jawab dengan pilihan ini… Terus
terang fikri menemukan kenyamanan untuk mengejar cita-cita fikri menjadi
dosen.. Memang fikri akui, kadang kala pemikiran fikri labil… melamar kerja
sana-sini… tetapi semua itu semata-mata ingin mengetahui sejauh mana kemampuan
fikri… jujur fikri belum dewasa…Tetapi tidak tahu, orientasi fikri saat ini
bukan untuk mencari uang sebanyak-banyaknya, tetapi yang fikri cari adalah
cita-cita dan kenyamanan dalam bekerja…
Insya Allah pilihan ini adalah pilihan
terbaik fikri, yang akan membawa fikri pada kenyamanan dalam bekerja dan akan
menjadi orang besar disini… (amiiin…)
“Bukankah untuk mendapatkan cita-cita yang besar
harus mengorbankan sesuatu yang besar…."
"Tuhan menaruh kita di tempat ini bukan tanpa
alasan dan bkan juga sebuah kebetulan,tapi ada sebuah agenda besar yg
dititipkan untuk kita menyelesaikannya,dan janji Tuhan itu benar adanya,agar
kita bisa naik kelas dalam pembelajaran kehidupan ini, so jangan pernah
mengutuk keadaan dan menyalahkan keadaan, tapi buatlah keadaan itu berpihak
dengan kita, dan bersahabatlah dengan waktu"
Hal dan dampak buruk yang fikri harus
terima adalah apabila beasiswa S-3 fikri gagal… ini memang sangat kecewa… Tapi
insya Allah dengan modal keyakinan yang kuat fikri bisa mendapatkan beasiswa
S-3 itu, kalaupun itu gagal, fikri akan membiayai sekolah S-3 ini dengan gaji
yang fikri dapatkan selama bekerja di RSUP Dr. Kariadi. (Insya Allah cukup…)
“ Ini adalah Hidup, Pasti ada
Konsekuensi atas Pilihan yang Kita Ambil”
Alhamdulilah, seminggu yang lalu
dikabari kalau Ujian Tulis TPA fikri lolos dan mendapat peringkat ke-II…Wawancara
juga berjalan lancar tanpa kendala… tapi yang masih ada kendala adalah..
Jujur, sampai saat ini fikri masih
menghadapi ujian untuk mendapatkan beasiswa, salah satu yang cukup berat adalah
ujian tulis bahasa inggris (Toefl) , sudah 3x tes masih gagal (nilainya masih
berada pada kisaran 450-453 yang masih berada pada standar S1 dan S2)… fikri
akan terus berusaha semaksimal mungkin agar bisa sampai pada nilai 500.
Awalnya jujur fikri sangat tertarik
sekali bekerja di Total EP Indonesie (karena gajinya)… Tetapi setelah
direnungkan, setelah banyak masukan dari berbagai pihak… Apalah artinya
mendapatkan gaji sebanyak itu, tetapi setiap hari harus tertekan dan memupuskan
cita-cita… kayaknya hal yang naïf sekali jika ini fikri ambil…
Ini adalah pilihan yang benar-benar dari
hati nurani fikri, bukan berasal dari dorongan ibu atau orang lain…
Maafkan
fikri seandainya pemikiran fikri dan bapak berbeda, fikri
akan selalu menerima nasehat maupun masukan dari bapak… Terima kasih sangat
pada bapak yang selama ini selalu memberi masukan, semangat dan doa untuk fikri…
Doakan fikri selalu agar dimudahkan
segala pencapaian dan cita-cita fikri kedepannya…Serta berikan sejuta semangat dan
harapan apabila cita-cita yang fikri ambil ke depannya gagal…
Buat fikri gaji bukan hal yang mutlak,
tetapi kenyamanan dan menggapai cita-cita adalah sesuatu yang tidak bisa
ternilai harganya… mudah-mudahan pilihan ini adalah pilihan terbaik fikri..
semoga ada jalan Tuhan disana..
Amiiin…
Salam Rindu untuk Bapak dan Ibu di Rumah…
Elanda Fikri, S.KM,
M.Kes
- Keluarga Elanda Fikri - |
Ka erlanda fikri ,, cerita hidup nya sangat inspirasi banget/ memang, gaji bukan segala galanya , kenyamanan dan eksistensi di dunia kerjalah yang membuat kita merasa dihargai dan menunjukan prestasi kita.
BalasHapussalam SKM